Seminar Orang Tua Asik Anak Unik Part I

Image

Mau rekap hasil seminar kemarin, sebelum nguap semua hasil seminarnya dan lupa.. 😀

Dengan pembicara Pak Toge Aprilianto yang dikenal dengan @sigoloktoge.
Tema seminarnya “Orang tua asik anak unik”
Materinya, Orang Tua sebagai Fasilitas Pelindung & Fasilitas Belajar.

Apa itu?  Fasilitas Pelindung (Faspel) & Fasilitas Belajar (Fasbel) adalah istilah yang digunakan untuk membantu memahami peran orang tua dalam keseluruhan hidup anak. Yang alami & yang hasil pengalaman.

Secara alamiah, orang tua memang berperan sebagai pelindung. Karena anak belum mampu melindungi diri sendiri.
Secara faktual, orang tua perlu berperan sebagai fasilitas belajar supaya anak sanggup melindungi diri sendiri.
Pak Ge memberikan perumpamaan, anak itu seperti lipatan kertas didalam genggaman tangan. Pada saat kertas tersebut dalam keadaan terlipat, tangan dapat menggenggam kertas dengan mudah & kuat. Tapi, saat lipatan kertas dibuka maka tangan tidak lagi dapat menggenggam kertas dengan kuat dan akibatnya kertas dapat mudah jatuh. Begitu juga dengan anak, saat anak lahir kita sebagai orang tua dapat menjadi faspel, karena anak belum dapat melindungi diri sendiri. Tapi saat anak berkembang makin besar, apakah kita akan selamanya dapat menjadi Faspel bagi anak? sanggupkah kita jadi bemper (Faspel) 100% selama hidup anak? Oleh karena itu orang tua perlu menjadi Fasbel agar anak dapat belajar dan pada akhirnya dapat melindungi diri sendiri.

Faspel – Fasbel = “Fasilitas Pelindung” (Karena anak belum mampu melindungi diri) dan “Fasilitas belajar” (Untuk membantu anak melindungi diri).

Faspel-Fasbel ditunaikan secara bersamaan dalam semua aspek kehidupan karena secara faktual orang tua mustahil sanggup jadi faspel 100%.

Faspel-Fasbel perlu dikelola secara hati-hati & sepenuh hati supaya orang tua sanggup memilah kapam menjadi Faspel dan kapan menjadi Fasbel tanpa memaksakan diri/situasi. Perlu sepenuh hati karena bila tidak kompak hati-kepala, lahir-batin, bisa menjadi inkonsisten.

Faspel-Fasbel dapat menajdi bumerang bila program asuh-didik dikelola tanpa bekal ilmu karena orang tua akhirnya terjebak pada peran sebagai Faspel saja. Tanpa bekal ilmu, orang tua akan menjalani kehidupan sebagai orang tua dengan cara-cara yang “seperti biasa”. Tanpa bekal ilmu, orang tua akan ketinggalan jaman karena kehidupan anak sekarang berbeda dengan jaman dulu.

Faspel berisi aktifitas yang akan membuat anak nyaman, pada saat itu dilakukan. Sedangkan Fasbel berisi aktifitas yang akan membuat anak tidak nyaman pada saat itu dilakukan.

Faspel-fasbel perlu kesadaran-pemahaman bahwa proses belajar memang tidak menyenangkan. Peran menajdi fasbel akan rusak bila orang tua juga tidak disiplin.

Faspel-Fasbel butuh kesanggupan kepala-hati untuk bermufakat karena Fasbel hanya dapat membuahkan hasil yang diharapkan, bila lahir-batin kompak.

Faspel-Fasbel yang tidak dilakukan lahir-batin dapat menyesatkan karena selain gagal mencapai kedewasaan, anak akan berkubang dalam marah.

Faspel – Fasbel Dapat membantu anak belajar menjadi dewasa bila ortu sanggup berperan sebagai teladan-teman-konsultan, bukan komandan-oposan-tuhan. Menjadi teladan saat anak belum bisa, menjadi teman saat anak mulai bisa, dan menjadi konsultan saat anak sudah bisa. Menjadi komandan-oposan-tuhan sama dengan membiasakan anak hidup sebagai diktator. Apa itu tujuan orang tua?

Bersambung ke part II